KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb.
Alhamdulillahi robbil’alamin
Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam, yang telah
memberikan segala petunjuk dan rahmat-Nya bagi kita semua, sehingga penyusunan makalah
ini dapat terselesaikan dengan baik.
Sholawat serta salam tetap
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa
kita dari zaman jahiliyah ke zaman islamiyah.
Makalah ini tidak dapat
terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari anda sekalian, karena itu kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1.
Hj. Sri Endah Wahyuni,
M.Pd.I
2.
Guru pembimbing dan
teman-teman yang memberikan dorongan atau bantuan sehingga terselesaikannya
makalah ini.
Harapan kami adalah memajukan bidang IPTEK dan IMTAQ,
berwawasan luas mau menggali potensi akademik dan kreativitas siswa-siswi. Saya
menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari berbagai pihak.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
September 2013
DAFTAR ISI
Halaman Cover
................................................................................................
i
Kata Pengantar
................................................................................................
ii
Daftar Isi
..........................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
........................................................................... 1
1.2.
Rumusan Masalah
..................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Tauhid
.......................................................................... 2
B.
Nama-Nama Ilmu Tauhid
................................................................ 3
C.
Macam-Macam Tauhid
................................................................... 3
C.1. Tauhid Uluhiyah ......................................................................
3
C.2. Tauhid Rububiyah
................................................................... 4
C.3. Tauhid Mulkiyah
...................................................................... 5
C.4. Tauhid Asma’wa Sifat
.............................................................. 5
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
...................................................................................
7
B.
Saran
............................................................................................
7
DAFTAR PUSTAKA
......................................................................................
8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Semua pokok ajaran Islam (ushuludin)
tercakup dalam Al – Qur’an dan sebagai penunjangnya adalah sunnah. Demikian
pula tentang iman kepada Allah yang intinya adalah beriman kepada keesaan Allah
(tauhid). Formulasi yang paling pendek kalimat tauhid adalah “La illa ha
illallah”. Kalimat syahadat inilah yang kalau disatukan dengan syahadat rasul,
“Muhammadarrosulullah” seseorang sudah diakui sah sebagai orang Islam.
Tauhid menjadi landasan dasar dan inti
ajaran Islam yang membedakan manusia menjadi muslim atau kafir. Pembahasan
masalah tauhid cukup luas, mendalam, dan rumit. Oleh karena itu, pada bagian
ini akan kita telaah bersama tentang pengertian tauhid, makna kalimat tauhid,
trauhid rububiyah, mulkiyah, uluhiyah, dan asma’ wa sifat.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Setelah mengurai hal-hal diatas kami dapat
merumuskan beberapa masalah antara lain :
1.
Apa pengertian Tauhid ?
2.
Apa saja nama-nama ilmu
tauhid?
3.
Apa saja macam-macam
tauhid?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Tauhid
Tauhid berasal
dari bahasa Arab masdar dari kata wahhada – yuwahiidu, yang secara bahasa
berarti keesaan atau meng – Esakan. Maksudnya ialah ittikad atau keyakinan
bahwa Allah SWT, adalah Esa, tunggal satu. Pengertian ini sejalan dengan
pengertian tauhid yang digunakan dalam bahasa Indonesia, yakin “Keesaan Allah”.
Sedangkan
menurut syariat adalah menyakini keesaan Allah, mentauhidkan berarti mengakui
keesaan Allah, mengesakan Allah. Adapun yang disebut ilmu tauhid adalah ilmu
yang membicarakan tentang akidah atau kepercayaan kepada Allah dengan
didasarkan pada dalil-dalil yang benar. Tidak ada yang menyamainya dan tidak
ada padanan bagi-Nya. Mustahil ada yang mampu menyamai-Nya. Husain affandi al
jasr menyatakan ilmu tauhid adalah ilmu yang membahas hal-hal yang menetapkan
akidah agama dengan dalil-dalil yang menyakinkan “Dengan redaksi yang berbeda dan sisi pandang
yang lain, ibnu kaldun mengatakan bahwa ilmu tauhid adalah ilmu yang berisi
alasan-alasan bantahan terhadap orang-orang yang menyeleweng akidah salaf dan
ahli sunnah”.
Disamping
definisi-definisi diatas masih banyak definisi yang lain yang dikemukakan oleh
para ahli. Nampaknya belum ada kesepakatan kata diantara mereka mengenai
definisi ilmu tauhid ini. Para ulama’ sependapat mempelajari tauhid hukumnya wajib bagi
seorang muslim , kewajiban itu bukan saja didasarkan pada alasan rasio bahwa
akidah merupakan dasar pertama dan utama dalam islam tetapi juga didasarkan
pada dalil-dalil naqli Al qur’an dan hadis.
B.
Nama – Nama Ilmu Tauhid
Dinamakan ilmu
tauhid karena pokok bahasannya dititik beratkan kepada keesaan Allah SWT. Ilmu
ini juga dinamakan ilmu kalam karena dalam pembahasannya mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan Allah SWT, dengan menggunakan logika. Dan dinamakan ilmu
ushuludin karena obyek bahasan utamanya adalah dasar-dasar agama yang merupakan
masalah esensial dalam ajaran Islam.
C.
Macam – Macam Tauhid
Sebenarnya
pembagian tauhid lebih merupakan masalah methodologis (cara) dalam rangka
memudahkan pemahaman bagi kaum awam. Para ulama ada yang membagi tauhid menjadi
tiga bagian yaitu tauhid uluhiyah, rububiyah dan asma’ wa sifat. Sebagian lagi
ada yang tauhid menjadi dua yaitu tauhid itsbat wal ma’rifat (tauhid keyakinan
dan pengertian) dan tauhid fil thalab wa qosd (tauhid pengharapan dan
penghambatan.
Di
dalam konsep tauhid kita mengesakan Allah SWT, dari segi rububiyah, uluhiya dan
asma’ wa shifah.
1.
Tauhid Uluhiyah
Ibadah tauhid uluhiya yaitu mengesakan
Allah dengan perbuatan para hamba berdasarkan niat taqarrub yang disyariatkan.
Contohnya do’a sholat, kurban, puasa dll. Jenis tauhid ini adalah inti dakwah
para rasul . disebut demikian kartenatauhid uluhiyah adalah sifat Allah yang
ditunjukkan oleh nama-Nya, “Allah” yang artinya dzul uluhiyah (yang memiliki
uluhiyah). Dan juga karena ia adalah asa dan pondasi tempat dibangunnya seluruh
amal. Juga disebut sebagai tauhid ibadah karena uluhiyah adalah sifa ‘abd
(makluk) yang wajib menyembah Allah secara ikhlas.
Rosululloh SAW bersabda ‘’ saya
perintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tiada Allah
(sesembahan) yang hak kecuali Alloh dan bahwa Muhammad adalah Rosululloh’’ ( H.R. Bukhori muslim)
manusia di tentukan oleh tingkatan dalam
ketaatan yaitu:
-
Islam : adalah masuk dalam
kedamaian
-
Iman : adalah membenarkan
di sertai percaya dan amanah.
-
Ihsan : adalah kebaikan
Tauhid uluhiyah ini mensyaratkan adanya
tauhid rububiyah, karena merupakan fitrah dan tanpa tauhid rububiyah, maka
tauhid uluhiyah akan batal karena pengesaan Alloh melalui perbuatan hamba
adalah setelah hamba tersebut menghayati dam memahami seluruh perbuatan-perbuatan
Alloh yang telah menciptakan hamba-Nya tersebut.
Tauhid uluhiyah inilah yang selama ini
menjadi pertentangan antara orang-orang kafir dengan seluruh nabi dan rosul
yang ditulis Alloh. Itu karena tauhid ini inti dari dakwah para nabi dan rosul
terdahulu.
2.
Tauhid Rububiyah
Yaitu mengesahkan Alloh dalam segala
perbuatan-Nya, dengan menyakini bahwa dia sendiri yang menciptakan segenap
makhluk-Nya maksudnya keyakinan hamba bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan
yang menciptakan seluruh ciptaan ini dengan sendiri. Dalam pengakuan bahwa
Allahlah satu-satunya zat yang mengatur semua ciptaan ini, yang memiliki alam
semesta yang menghidupkan seluruh kehidupan dan mematikan seluruh Kematian.
Termasuk dalam tauhid rububiyah adalah iman dan qodo’ dan qodarnya. Maka tauhid
rububiyah merupakan landasan awal dari tauhid-tauhid yang lain.
Tauhid rububiyah yang juga diyakini oleh
kaum musyrikin seluruhnya dan tidak seorang pun yang menentangnya yaitu
keyakinan bahwa Allah adalah Robb dan kholiq (pencipta) segala sesuatu. Tauhid
rububiyah meyakini bahwa Allah adalah Tuhan yang maha pencipta dengan segala perbuatan-perbuatan
Nya . pengakuan ini harus tertanam dalam hati secara sadar. Baik pengakuan
terlahir secara kajian-kajian yang berdasarkan akal budi ataupun pengakuan yang
tumbuh sebagai akibat ketaatan dan ketekunan ibadah yang ikhlas karena Allah.
3.
Tauhid Mulkiyah
Yaitu mentauhidkan Alloh dalam mulkiyahnya
bermakna kita mengesakan Alloh terhadap pemiliknya, pemerintah dan
penguasaan-Nya terhadap alam ini. Tauhid mulkiyah menuntut adanya penyerahan
secara totalitas kepada Alloh, berikut termasuk dari sifat mulkiyah:
a.
Pemimpin (wali)
Adalah sebagian dari sifat-sifat mulkiyah Alloh. Wali membawa
arti sifat penguasaan yaitu sebagai pelindung, penolong, pemelihara.
b.
Pembuat hukum
Adalah sebagian dari sifat mulkiyahtulloh. Pembuat hukum
tunduk hanya kepada hukum-hukum yang telah di turunkan oleh Alloh.
c.
Pemerintah (amiran)
Alloh memerintah seluruh makhluk ciptaan Nya ini dengan
ketentuan dari padanya. Dan dia yang menciptakan dan dia yang mengarahkan menurut
apa yang di kehendaki-Nya.
4.
Tauhid Asma’ wa sifat
Adalah menetapkan nama-nama dan
sifat-sifat Alloh sebagaimana yang dia tetapkan untuk diri-Nya atau apa yang
telah di tetapkan oleh rosul-Nya. Tidak ada sesudah Alloh orang yang lebih
mengetahui Alloh daripada Rosul-Nya. Alloh memerintahkan kepada kita untuk
menyeru kepada-Nya dengan menggunakan nama-nama yang telah di tetapkannya. Hal
ini menunjukan bahwa rububiyah dan uluhiyah-Nya mengharuskan adanya Asma dan
sifat Alloh.
Tauhid ini merupakan penafsiran dan
pensifatan Alloh ataupun penafsiran atas amalan Alloh melalui pensifatan
rosululloh. Pensifatan Alloh harus bebas dari penafsiran-penafsiran yang
mengandung penyimpangan.
Tiga macam tauhid yakni uluhiyah,
rububiyah, dan asma wa sifat bukan merupakan bagian yang berdiri sendiri,
tetapi satuan yang saling terkait antara satu dengan yang lain.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
-
Tauhid secara bahasa
berarti keesaan atau mengesakan. Sedangkan menurut syariat berarti mengakui
keesaan Allah (mengesakan Allah)
-
Ilmu tauhid disebut juga
ilmu kalam. Selain itu juga dinamakan ilmu ushuluddin.
-
Macam-macam tauhid ada
empat yaitu :
1.
Tauhid uluhiyah
2.
Tauhid rububiyah
3.
Tauhid mulkiyah
4.
Tauhid asma’ wa sifat.
B.
Saran
Kita sebagai makluk
ciptaan Allah SWT, harus menyembah dan beriman hanya kepada Nya. Menanamkan
pada diri kita bahwa Than itu hanya satu yaitu ALLAH SWT.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal.2012.LKS Aqidah Akhlaq, semester I, penerbit : Sinar
Mandiri
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus