Selasa, 10 September 2013

MEMAHAMI ISTILAH TAUHID DAN MACAM – MACAMNYA






KATA PENGANTAR



Assalamu’alaikum wr.wb.
Alhamdulillahi robbil’alamin
Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam, yang telah memberikan segala petunjuk dan rahmat-Nya bagi kita semua, sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
          Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman islamiyah.
          Makalah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari anda sekalian, karena itu kami mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1.     Hj. Sri Endah Wahyuni, M.Pd.I
2.     Guru pembimbing dan teman-teman yang memberikan dorongan atau bantuan sehingga terselesaikannya makalah ini.
Harapan kami adalah memajukan bidang IPTEK dan IMTAQ, berwawasan luas mau menggali potensi akademik dan kreativitas siswa-siswi. Saya menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik  yang bersifat membangun dari berbagai pihak.
Wassalamu’alaikum wr.wb.


September 2013





DAFTAR ISI


Halaman Cover ................................................................................................ i
Kata Pengantar ................................................................................................ ii
Daftar Isi .......................................................................................................... iii
BAB  I  PENDAHULUAN
1.1.         Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2.         Rumusan Masalah ..................................................................... 1
BAB  II  PEMBAHASAN
A.    Pengertian Tauhid .......................................................................... 2
B.    Nama-Nama Ilmu Tauhid ................................................................ 3
C.    Macam-Macam Tauhid ................................................................... 3
C.1. Tauhid Uluhiyah ...................................................................... 3
C.2. Tauhid Rububiyah ................................................................... 4
C.3. Tauhid Mulkiyah ...................................................................... 5
C.4. Tauhid Asma’wa Sifat .............................................................. 5
BAB  III  PENUTUP
A.    Kesimpulan ................................................................................... 7
B.    Saran ............................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 8



BAB  I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Semua pokok ajaran Islam (ushuludin) tercakup dalam Al – Qur’an dan sebagai penunjangnya adalah sunnah. Demikian pula tentang iman kepada Allah yang intinya adalah beriman kepada keesaan Allah (tauhid). Formulasi yang paling pendek kalimat tauhid adalah “La illa ha illallah”. Kalimat syahadat inilah yang kalau disatukan dengan syahadat rasul, “Muhammadarrosulullah” seseorang sudah diakui sah sebagai orang Islam.
Tauhid menjadi landasan dasar dan inti ajaran Islam yang membedakan manusia menjadi muslim atau kafir. Pembahasan masalah tauhid cukup luas, mendalam, dan rumit. Oleh karena itu, pada bagian ini akan kita telaah bersama tentang pengertian tauhid, makna kalimat tauhid, trauhid rububiyah, mulkiyah, uluhiyah, dan asma’ wa sifat.

1.2  RUMUSAN MASALAH
Setelah mengurai hal-hal diatas kami dapat merumuskan beberapa masalah antara lain :
1.     Apa pengertian Tauhid ?
2.     Apa saja nama-nama ilmu tauhid?
3.     Apa saja macam-macam tauhid?






BAB  II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Tauhid
Tauhid berasal dari bahasa Arab masdar dari kata wahhada – yuwahiidu, yang secara bahasa berarti keesaan atau meng – Esakan. Maksudnya ialah ittikad atau keyakinan bahwa Allah SWT, adalah Esa, tunggal satu. Pengertian ini sejalan dengan pengertian tauhid yang digunakan dalam bahasa Indonesia, yakin “Keesaan Allah”.
Sedangkan menurut syariat adalah menyakini keesaan Allah, mentauhidkan berarti mengakui keesaan Allah, mengesakan Allah. Adapun yang disebut ilmu tauhid adalah ilmu yang membicarakan tentang akidah atau kepercayaan kepada Allah dengan didasarkan pada dalil-dalil yang benar. Tidak ada yang menyamainya dan tidak ada padanan bagi-Nya. Mustahil ada yang mampu menyamai-Nya. Husain affandi al jasr menyatakan ilmu tauhid adalah ilmu yang membahas hal-hal yang menetapkan akidah agama dengan dalil-dalil yang menyakinkan  “Dengan redaksi yang berbeda dan sisi pandang yang lain, ibnu kaldun mengatakan bahwa ilmu tauhid adalah ilmu yang berisi alasan-alasan bantahan terhadap orang-orang yang menyeleweng akidah salaf dan ahli sunnah”.
Disamping definisi-definisi diatas masih banyak definisi yang lain yang dikemukakan oleh para ahli. Nampaknya belum ada kesepakatan kata diantara mereka mengenai definisi ilmu tauhid ini. Para ulama’ sependapat  mempelajari tauhid hukumnya wajib bagi seorang muslim , kewajiban itu bukan saja didasarkan pada alasan rasio bahwa akidah merupakan dasar pertama dan utama dalam islam tetapi juga didasarkan pada dalil-dalil naqli Al qur’an dan hadis.

B.    Nama – Nama Ilmu Tauhid
Dinamakan ilmu tauhid karena pokok bahasannya dititik beratkan kepada keesaan Allah SWT. Ilmu ini juga dinamakan ilmu kalam karena dalam pembahasannya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan Allah SWT, dengan menggunakan logika. Dan dinamakan ilmu ushuludin karena obyek bahasan utamanya adalah dasar-dasar agama yang merupakan masalah esensial dalam ajaran Islam.

C.    Macam – Macam Tauhid
Sebenarnya pembagian tauhid lebih merupakan masalah methodologis (cara) dalam rangka memudahkan pemahaman bagi kaum awam. Para ulama ada yang membagi tauhid menjadi tiga bagian yaitu tauhid uluhiyah, rububiyah dan asma’ wa sifat. Sebagian lagi ada yang tauhid menjadi dua yaitu tauhid itsbat wal ma’rifat (tauhid keyakinan dan pengertian) dan tauhid fil thalab wa qosd (tauhid pengharapan dan penghambatan.
Di dalam konsep tauhid kita mengesakan Allah SWT, dari segi rububiyah, uluhiya dan asma’ wa shifah.
1.     Tauhid Uluhiyah
Ibadah tauhid uluhiya yaitu mengesakan Allah dengan perbuatan para hamba berdasarkan niat taqarrub yang disyariatkan. Contohnya do’a sholat, kurban, puasa dll. Jenis tauhid ini adalah inti dakwah para rasul . disebut demikian kartenatauhid uluhiyah adalah sifat Allah yang ditunjukkan oleh nama-Nya, “Allah” yang artinya dzul uluhiyah (yang memiliki uluhiyah). Dan juga karena ia adalah asa dan pondasi tempat dibangunnya seluruh amal. Juga disebut sebagai tauhid ibadah karena uluhiyah adalah sifa ‘abd (makluk) yang wajib menyembah Allah secara ikhlas.
Rosululloh SAW bersabda ‘’ saya perintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tiada Allah (sesembahan) yang hak kecuali Alloh dan bahwa Muhammad adalah Rosululloh’’          ( H.R. Bukhori muslim)
 manusia di tentukan oleh tingkatan dalam ketaatan yaitu:
-        Islam : adalah masuk dalam kedamaian
-        Iman : adalah membenarkan di sertai percaya dan amanah.
-        Ihsan : adalah kebaikan
Tauhid uluhiyah ini mensyaratkan adanya tauhid rububiyah, karena merupakan fitrah dan tanpa tauhid rububiyah, maka tauhid uluhiyah akan batal karena pengesaan Alloh melalui perbuatan hamba adalah setelah hamba tersebut menghayati dam memahami seluruh perbuatan-perbuatan Alloh yang telah menciptakan hamba-Nya tersebut.
Tauhid uluhiyah inilah yang selama ini menjadi pertentangan antara orang-orang kafir dengan seluruh nabi dan rosul yang ditulis Alloh. Itu karena tauhid ini inti dari dakwah para nabi dan rosul terdahulu.
2.     Tauhid Rububiyah
Yaitu mengesahkan Alloh dalam segala perbuatan-Nya, dengan menyakini bahwa dia sendiri yang menciptakan segenap makhluk-Nya maksudnya keyakinan hamba bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang menciptakan seluruh ciptaan ini dengan sendiri. Dalam pengakuan bahwa Allahlah satu-satunya zat yang mengatur semua ciptaan ini, yang memiliki alam semesta yang menghidupkan seluruh kehidupan dan mematikan seluruh Kematian. Termasuk dalam tauhid rububiyah adalah iman dan qodo’ dan qodarnya. Maka tauhid rububiyah merupakan landasan awal dari tauhid-tauhid yang lain.
Tauhid rububiyah yang juga diyakini oleh kaum musyrikin seluruhnya dan tidak seorang pun yang menentangnya yaitu keyakinan bahwa Allah adalah Robb dan kholiq (pencipta) segala sesuatu. Tauhid rububiyah meyakini bahwa Allah adalah Tuhan yang maha pencipta dengan segala perbuatan-perbuatan Nya . pengakuan ini harus tertanam dalam hati secara sadar. Baik pengakuan terlahir secara kajian-kajian yang berdasarkan akal budi ataupun pengakuan yang tumbuh sebagai akibat ketaatan dan ketekunan ibadah yang ikhlas karena Allah.
3.     Tauhid Mulkiyah
Yaitu mentauhidkan Alloh dalam mulkiyahnya bermakna kita mengesakan Alloh terhadap pemiliknya, pemerintah dan penguasaan-Nya terhadap alam ini. Tauhid mulkiyah menuntut adanya penyerahan secara totalitas kepada Alloh, berikut termasuk dari sifat mulkiyah:
a.     Pemimpin (wali)
Adalah sebagian dari sifat-sifat mulkiyah Alloh. Wali membawa arti sifat penguasaan yaitu sebagai pelindung, penolong, pemelihara.
b.     Pembuat hukum
Adalah sebagian dari sifat mulkiyahtulloh. Pembuat hukum tunduk hanya kepada hukum-hukum yang telah di turunkan oleh Alloh.
c.     Pemerintah (amiran)
Alloh memerintah seluruh makhluk ciptaan Nya ini dengan ketentuan dari padanya. Dan dia yang menciptakan dan dia yang mengarahkan menurut apa yang di kehendaki-Nya.
4.     Tauhid Asma’ wa sifat
Adalah menetapkan nama-nama dan sifat-sifat Alloh sebagaimana yang dia tetapkan untuk diri-Nya atau apa yang telah di tetapkan oleh rosul-Nya. Tidak ada sesudah Alloh orang yang lebih mengetahui Alloh daripada Rosul-Nya. Alloh memerintahkan kepada kita untuk menyeru kepada-Nya dengan menggunakan nama-nama yang telah di tetapkannya. Hal ini menunjukan bahwa rububiyah dan uluhiyah-Nya mengharuskan adanya Asma dan sifat Alloh.
Tauhid ini merupakan penafsiran dan pensifatan Alloh ataupun penafsiran atas amalan Alloh melalui pensifatan rosululloh. Pensifatan Alloh harus bebas dari penafsiran-penafsiran yang mengandung penyimpangan.
Tiga macam tauhid yakni uluhiyah, rububiyah, dan asma wa sifat bukan merupakan bagian yang berdiri sendiri, tetapi satuan yang saling terkait antara satu dengan yang lain.




















BAB  III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
-        Tauhid secara bahasa berarti keesaan atau mengesakan. Sedangkan menurut syariat berarti mengakui keesaan Allah (mengesakan Allah)
-        Ilmu tauhid disebut juga ilmu kalam. Selain itu juga dinamakan ilmu ushuluddin.
-        Macam-macam tauhid ada empat yaitu :
1.     Tauhid uluhiyah
2.     Tauhid rububiyah
3.     Tauhid mulkiyah
4.     Tauhid asma’ wa sifat.
B.    Saran
Kita sebagai makluk ciptaan Allah SWT, harus menyembah dan beriman hanya kepada Nya. Menanamkan pada diri kita bahwa Than itu hanya satu yaitu ALLAH SWT.











DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal.2012.LKS Aqidah Akhlaq, semester I, penerbit : Sinar Mandiri

1 komentar: