Sedangkan
aplikasinya secara unik dalam arti sebuah simultan dipengaruhi oleh
semua komponen belajar mengajar. Komponen yang dimaksud yaitu: tujuan
yang ingin dicapai, pesan yang ingin disampaikan, subjek didik,
fasilitas dan lingkungan belajar, serta yang tidak kalah pentingnya
keterampilan, kebiasaan serta wawasan guru tentang diri dan misinya
sebagai pendidik. Agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan
baik, maka pengajar hurus memberdayakan diri sendiri dan para siswanya.
Siswa diharapkan mempunyai kompetensi yang diajarkan. Mereka diposisikan
sebagai subjek belajar, sedangkan guru sebagai fasilitator.
Jika mengajar
dirumuskan sebagai upaya menyampaiakn (transfer) bahan pelajaran kepada
siswa, maka makna mengajar itu sendiri akan terbatas hanya pada
penyampaian bahan pelajaran itu saja secara sederhana sekali, guru di
satu pihak menyampaikan bahan pelajaran dan siswa di pihak lain akan
menerima secara pasif. Biasanya proses penyampaian seperti itu akan
berlangsung secara imposisi (penuangan), guru menuangkan sejumlah
informasi/pengetahuan kepada siswa, artinya guru mendominasi kelas
melalui penyampaian lisan sehingga umumnya muncul gejala verbalistis.
Akan tetapi,
jika pengertian mengajar ialah segala upaya yang dilakukan dengan
sengaja guna menciptakan proses belajar pada siswa dalam mencapai tujuan
yang telah dirumuskan, maka jelas bahwa yang menjadi sasaran akhir dari
proses pengajaran itu ialah siswa belajar.
Dalam hal ini
upaya apapun dapat dilakukan asal dapat dipertanggungjawabkan
mengantarkan siswa menuju pencapaian tujuan pengajaran yang telah
ditentukan, artinya siswa cenderung aktif. Pencapaian tujuan dilakukan
melalui proses pengajaran guru tampil di depan kelas untuk mengajar
secara langsung ataupun menggunakan perangkat proses pengajaran.
Sehingga pada
hakekatnya mengajar itu merupakan upaya guru untuk menciptakan
kemungkinan terjadinya proses belajar pada siswa. Jadi yang paling
penting dalam mengajar itu bukanlah bahan yang disampaikan oleh guru
akan tetapi proses siswa dalam mempelajari bahan tersebut. Dan peranan
yang menonjol dalam kegiatan pengajaran ada pada siswa, ini tidak
berarti bahwa peranan guru disishkan, hanya diubah saja, guru bukan
berperan sebagai penyampai informasi akan tetapi hanya bertindak sebagai
pengarah dan pemberi fasilitas untuk mewujudkan terciptanya proses
belajar (director and facilitator of learning).
Jadi, guru yang profesional itu adalah guru yang dapat melakukan tugas mengajarnya dengan baik.
Yang dalam proses belajar mengajarnya membutuhkan
keterampilan-keterampilan khusus demi terciptanya kelancaran proses
belajar mengajar yang lebih efektif dan efisien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar